Jumat, 23 April 2010

Today is Friday...Thank's God. Bagi saya tidak ada hari kerja yang paling menyenangkan selain hari jum'at. Selepas pulang kantor, saya mulai merancang-rancang apa yang akan saya lakukan besok. Yang pasti saya akan mengurusi tanaman-tanaman sambil memandangi ikan-ikan di kolam kecil taman.

Bicara tentang tanaman, saya punya cerita tersendiri. Beberapa waktu lalu saya pernah memelihara sejenis tanaman hias yang saya dapat di areal tea walk Puncak (oh ya, kebiasaan saya yakni mengoleksi tanaman-tanaman unik yang saya dapat setiap berkunjung ke suatu tempat). Dengan hati-hati anak tanaman hias itu saya bawa. Menurut penilaian saya, tanaman ini sangat indah. Daunnya bisa berubah warna tergantung cuaca, bertekstur beludru dengan degradasi warna yang kontras.

Sekalipun cuaca puncak berbeda dengan tempat tinggal saya, tapi tangan dingin saya mampu membuatnya tumbuh sehat. Keindahan tanaman hias saya itu tidak hanya mempesona saya, tapi ternyata juga mempesona pencuri tanaman hias. Hingga suatu ketika, si tanaman tersebut raib dari teras rumah . Sedih dan menyesal juga saya dibuatnya. Sedih, karena saya sudah susah payah merawatnya dari kecil sampai menjadi besar, plus menyesal kenapa saya letakkan begitu saja di teras rumah yang setiap hari orang lalu lalang melihatnya . Mungkin pikir si pencuri, tanaman ini sangat mahal dan langka. Bicara soal langka saya membenarkan, karena sepanjang ingatan saya, tanaman jenis itu tidak saya jumpai di sentra2 penjualan tanaman hias (padahal di area teawalk tanaman ini tersebar dimana-mana).

HHHhhhh......saya hanya bisa menarik napas panjang. Kapan ya saya ada waktu untuk ke areal tea walk Puncak lagi???

Jumat, 16 April 2010

Manusia-Manusia Hebat

Beberapa hari lalu saya mengikuti sebuah training yang diselenggarakan oleh learning division di perusahaan kami. Saya dan peserta yang lain sangat bersemangat mengikutinya, karena kami anggap materi yang disampaikan merupakan issue baru bagi kami. Ada satu pembicara yang menyita perhatian saya. Bukannya apa-apa, tapi saya sungguh kagum pada kualitas dirinya. Tidak hanya pintar bicara, beliau juga humoris, smart, dan memiliki segudang aktivitas untuk memajukan orang lain.

Jika bertemu orang-orang seperti ini, saya sering berfikir,"Mereka dikasih makan apa ya?" Saya yakin mereka juga makan tempe tahu seperti kita. Saya yakin orang-orang hebat ini memiliki banyak faktor yang membuatnya bisa seperti itu. Ibarat tanaman, untuk menghasilkan buah yang bagus tidak semata-mana berasal dari bibit yang unggul, tapi juga tanah tempat tumbuh dan pola pemeliharaan. Bedanya menghasilkan buah dengan kualitas A jauh lebih mudah dibanding menciptakan manusia unggul. Masalahnya, mengurus manusia yang notabene memilki akal, pikiran dan nafsu ternyata tidak mudah. Tanaman ya nurut saja diberi pupuk macam-macam, dipotong, disuntik. Lha kalau manusia, disuruh belajar saja susah...Disuruh shalat, puasa, ngaji ogah-ogahan. Yang sibuklah, tanggunglah, capeklah dan segudang alasan.
Padahal kalau kita bisa lebih memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita masing=masing, saya yakin tidak banyak orang susah di negeri ini. Betul nggak?.....

Kamis, 01 April 2010

Mimpi Itu Menjadi Nyata.

Hujan deras baru saja reda. Kegaduhan yg ditimbulkannya, ternyata tidak mampu meninakbobokan saya. Malam belum larut, jam menunjukkan pukul 20.40. Mungkin kejutan yang saya dapat hari ini membuat saya sulit tidur. Hari ini saya mendapat surprise besar. Lamaran kerja saya berbuah hasil. Rasanya sulit dipercaya, nama saya tercantum sebagai salah satu kandidat yang lolos seleksi dan siap mengikuti training. Puji syukur berkali-kali saya panjatkan.

Tiba-tiba saja saya jadi mengingat-ingat perjalanan karir saya. Bak punguk merindukan bulan, impian saya untuk menduduki posisi assistant service manager sangat sulit diraih. Banyak sekali halangan yg merintangi. Kesempatan saya selalu terhalang oleh birokrasi yang berlebihan. Namun tiba-tiba saja di awal tahun 2010 kesempatan yang selama ini terkunci, kini terbuka lebar-lebar.

Alangkah rapih dan sempurnanya rencana Sang khalik. Kabar gembira ini datang saat saya tengah gundah menunggu kabar penempatan di pos yang baru, di ujung timur Jakarta. Promosi di tempat lama memang ada, tapi ya ampun..saya tidak siap ditempatkan di lokasi yang jauh.

Saya percaya, mimpi bisa menjadi nyata jika kita "setia" pada mimpi kita. Dan itu sungguh sudah saya buktikan.