Sabtu, 18 Desember 2010

Indahnya Buah Kesabaran

Siang tadi saya menghadiri pernikahan rekan kerja di tempat lama. Mengingat dia seperti menyaksikan sebuah testimoni nyata dari kebesaran jiwa seorang anak manusia. Teman saya ini lahir dari keluarga sederhana, anak perempuan pertama dari 3 bersaudara. Dengan kondisi keuangan yg pas-pasan karena ayahnya yg telah pensiun tanpa pesangon & uang pensiunan, ditambah harus membiayai sekolah adik2nya dan kebutuhan keluarga, teman saya ini benar2 jadi tumpuan keluarga. Untuk anak muda seusianya hari sabtu & minggu yg biasanya dipakai untuk santai, tidak demikian dengan teman saya yg satu ini. Sabtu dan Minggu baginya tetap adalah hari kerja demi mencukupi kebutuhan keluarga dengan memberikan les bhs Inggris.
Sekalipun kepala di bawah kaki di atas teman saya yg satu ini pantang mengeluh. Rasanya saya hampir tidak pernah melihat dia sedih, hari-harinya selalu diisi dengan sikap optimis, dan semangat hidup yg tinggi. Bahkan kadang terlalu naif menurut saya. Saya sungguh kagum dengan spirit hidupnya yg tinggi. Satu lagi yg saya kagumi darinya adalah sifat dermawannya. Sekalipun hidup sederhana, teman saya ini selalu saja ringan tangan untuk membeli oleh-oleh, membawakan makanan2 ringan ke kantor, bahkan setahu saya ia juga setiap bulan rutin menyumbang ke salah satu saudaranya yg menurutnya masih kekurangan. Untuk membahagiakan orang lain rasanya teman saya ini selalu rela menyingkirkan kesenangan pribadinya sampai belum memikirkan untuk menikah...
Sungguh Allah maha adil. Segala kebaikan kita pasti akan mendapat balasan yg setimpal. Mungkin di dunia, mungkin di akhirat.
Seperti judul lagu Badai pasti Berlalu, rupanya seperti itu juga kesusahan teman saya ini pelan-pelan sirna. Awal tahun 2010 dia berkenalan dengan pemuda yang baik, dari keluarga baik-baik, karirnya sangat baik, gajinya mungkin berkali-kali lipat dari gajinya, dan yg penting berniat serius menikahinya...
Di tempat pernikahannya yg penuh dengan taburan bunga, saya jadi melamun. Terkenang omongannya beberapa tahun yang lalu, jika kita membicarakan pesta pernikahan teman. Katanya. "aku pingin deh nikah seperti itu, bisa nggak ya..". Yah, tangan Tuhan sudah bekerja teman, mimpimu kini telah hadir dihadapan..!! Selamat Menempuh Hidup Baru Sobat.